Musibah Petani, Cerpen Aziz Assyah
Seperti hari-hari biasa, di pagi buta para petani di desaku mereka berbondong-bondong pergi ke sawah dengan cangkul, arit yang dipersiapkan tadi malam. Peralatan itu...
Sungai Kematian, Karya Muhtadi ZL
Di desa Gedangan, orang-orang dibuat geger seantero desa. Karena kematiannya tak diduga dan tragis mengenaskan. Mayat itu ditemukan tempatnya tidak lazim, di bawah batu....
Setelah Jatuh
Oleh: Ulfade*
Umurku tujuh belas tahun, aku menggenapinya satu minggu yang lalu dengan perayaan sederhana di rumah bersama Ibuku. Berdua saja, jangan tanyakan Ayahku kemana,...
Bayi yang tak Dirindukan
Oleh: Abdul Warits*
Siang itu, matahari begitu garang seperti ingin membakar setiap orang yang berjalan di atas tanah-tanah yang menyimpan resah. Dua perempuan itu membawaku...
Hujan yang dirindukan
Cerpen : Aziz As-Syah*
Aku merindukan musim hujan kali ini. Rindu hujan bertandang melanda kampung halaman. Rintik-tintiknya yang berjatuhan memenuhi atap rumah yang mengundang anak-anak...
Sejak Saat Itu Kakek Berhenti Melaut
Oleh: Nisa Ayumida*
Sejak saat itu kakek berhenti melaut. Saat dedaunan di halaman rumah gugur satu-satu dan mekar bunga-bunga menjadi layu. Saat rinai hujan yang...
Typus dan Cacing Tanah
Oleh: Nisa Ayumida
Pada mulanya dahak yang keluar dari tenggorokannya terlihat biasa. Seperti dahak orang yang menderita penyakit batuk pada umumnya. Kendati itu membuat para...
Lelaki yang Setia Mencintai Gelombang
Oleh : Abdul. Warits*
“Bluur” suara ombak itu berdenyut dalam nadi masyarakat Ghirsereng sepanjang hari. Perahu-perahu tertambat di pinggir pantai dengan rapi. Semilir angin menjadi...
Lelaki Beraroma Embun
Aku hanya seorang lelaki yang tinggal di dekat pohon. Orang sepertiku memang layak tinggal di sebuah tempat terpencil. Tidak terlalu mewah seperti gedung-gedung pemerintahan...
Di Padi
“Iya, ibu!”
“Tidak, anakku!”
“Tidak, ibu! Sudah seharusnya sawah itu kita tanami huruf-huruf. Telah telalu lama orang-orang kelaparan pikirannya. Sedang kita, sebagai petani...