Lubangsa– Dulu, Ferry Arfadi harus duduk berjam-jam di meja panitia Penerimaan Santri Baru (PSB) PP. Annuqayah daerah Lubangsa, menyortir formulir yang ditulis tangan, sebagian dengan tulisan sulit dibaca, sebagian lagi dengan data tak lengkap. Belum selesai menyalin ke komputer, antrean wali santri di beskem PSB kian mengular. "Sering kali kami harus mengulang proses karena ada nama yang salah tulis atau berkas yang hilang," katanya pada Senin (30/06) di aula Lubangsa.

Kini, semua berubah. PSB Lubangsa telah beralih ke sistem pendaftaran daring via website. Para wali santri tak perlu lagi datang jauh-jauh untuk mengambil formulir. Cukup mengakses laman yang disediakan, mengisi data pada berkas yang sudah disediakan. Ferry, selaku penanggungjawab tahun ini, menyebut sistem baru ini bukan hanya memangkas kerja dua kali, tapi juga meminimalkan kesalahan pada pengimputan data. “Wali bisa memastikan data anaknya sendiri. Kalau ada berkas yang kurang, mereka bisa unggah lagi secara mandiri. Pembayaran pun bisa langsung lewat trasfer dengan rekening yang tertera di website,” jelasnya.

Namun, perubahan tak selalu berjalan mulus. Beberapa wali santri masih gagap teknologi. Untuk mengatisipasi permasalah itu, panitia PSB menggandeng tim media Lubangsa untuk membuat video tutorial pendaftaran yang diunggah ke kanal TikTok dan YouTube Lubangsa. Ketua panitia PSB, Mohammad Jamil, mengakui belum semua bisa langsung paham. “Masih ada yang bingung, terutama wali santri yang tidak terbiasa dengan sistem daring seperti ini,” ujarnya.

Sebagai solusi yang kedua, panitia juga membuka layanan konsultasi via WhatsApp, lengkap dengan grup informasi lanjutan. Panitia juga tetap membuka opsi pendaftaran langsung di beskem PSB yang terletak di aula Lubangsa. “Jika masih kesulitan, kami bantu secara langsung, mulai dari pengisian folmulir dan data lainya di website kami,” pungkas Jamil.