Santri Sambut Nishfu Sya’ban dengan Bermaafan
5724 View
Sabtu (23/5) malam merupakan salah satu hari besar Islam, yakni Malam Nishfu Sya’ban. Nishfu Sya’ban dikenal sebagai hari di mana buku amal perbuatan akan diganti dengan buku yang baru. Oleh karenanya, setiap malam Nishfu Sya’ban, umat Islam biasa memperingatinya dengan membaca surat Yasin sebanyak tiga kali. Hal itu juga berlangsung di PP. Annuqayah daerah Lubangsa. Malam itu, pembacaan surat Yasin dipimpin langsung oleh Pengasuh PP. Annuqayah daerah Lubangsa, K. Muhammad ‘Ali Fikri, yang dilaksanakan setelah jama’ah salat Maghrib.
Ada yang berbeda dari perayaan malam Nishfu Sya’ban di PP. Annuqayah. Biasanya, setelah salat jama’ah Isya’, semua santri melakukan sungkeman dengan para pengasuh di berbagai daerah. Hal itu dilakukan dalam rangka memohon maaf atas segala perbuatan salah/keliru yang selama ini dilakukan.
Di Lubangsa sendiri, sungkeman di awali oleh semua santri kepada K. ‘Ali Fikri. Hal ini menjadi salah satu momen terindah dalam kehidupan santri. Seperti diakui oleh Khairul Anam, bahwa momen semacam ini sangat langka dilakukan di luar Annuqayah. “Hari ini saya begitu senang,” ungkapnya. Bahkan ia juga menganggapnya seperti malam lebaran, dengan tradisi sungkeman.
Pemandangan seru selalu terjadi di setiap malam Nishfu Sya’ban. Banyaknya santri dari berbagai daerah di Annuqayah yang hilir mudik masuk dan keluar dari dhalem para pengasuh untuk sungkem. Tidak tampak keletihan dari para pengasuh walau harus menerima sungkeman dari ribuan santri se Annqayah, walau kadang harus berdiri lama.
Begitupun santri Lubangsa yang hilir mudik untuk sowan dan sungkeman dengan pengasuh-pengasuh di daerah lain, seperti yang dilakukan oleh Johan Wahyudi kepada KH. A. Basyir AS. “Saya begitu senang dapat bersowan pada beliau (KH. A. Basyir AS, red) karena malam Nishfu Sya’ban ini adalah yang terahir buat saya di Lubangsa,” ungkap mantan Ketua OSIS MA 1 Annquayah itu, yang berencana melanjutkan studinya di luar Annuqayah.