Tumbuhkan Spirit Nasionalisme Santri, Sambut 17 Agustus
3870 View
Lubangsa_Pondok pesantren dalam pentas sejarah kemerdekaan Indonesia tidak bisa dilupakan, baik perjuangan dan didekasinya untuk membebaskan negara Indonesia dari cengraman Belanda. Untuk menumbuhkan spirit nasionalisme santri, sebelum perayaan hari kemerdekaan Indonesia ke-72 yang tinggal beberapa hari lagi, para santri di PP. Annuqayah sudah memperiapkan diri untuk menyambutnya. Seperti yang dilakukan oleh santri PP. Annuqayah daerah Lubangsa, terutama di kawasan mahasiswa. Kemarin (3/08) warga Blok C/06 sudah membuat simbol bendera merah putih di setiap sudut kamar yang dimulai dari Blok C, B, dan A. Juga tak ketinggalan di depan kantor pesantren diberi bendera merah putih.
“Kami sudah membuat beberapa bendera untuk menyambut kemerdekaan Indonesia yang ke-72 itu,” ungkap Abdul Wafi salah satu warga bilik C/06. Menurut keterangan yang dihimpun oleh kru Koran Lubangsa, menurutnya santri harus memiliki jiwa nasionalisme karena tanpa nasionalisme Indonesia tidak akan merdeka, sebab demikian santri asal Jawa itu menuturkan bahwa nasionalisme bisa diekspresikan dengan bentuk apapun, baik dengan cara memasang bendera merah putih, atau dengan memperingati secara tradisi pesantren yang religius, baik tahlilan atau diskusi dan seminar, “Saya mengajak teman-teman untuk membuat bendera agar mereka mengerti bahwa pesantren adalah pejuang yang paling nasionalis,”tuturnya penuh semangat.
Salah satu pengurus PP. Annuqayah daerah Lubangsa anggota seksi Blok mengapresiasi dengan cara-cara santri untuk menyambut 17-an. Anggota Blok C, Abd. Wait Umar juga ikun andil mempersiapkan pemasangan bendera, saat ditanya soal biaya pemasangan bendera, mereka mengaku mengambil dari kantong baju sendiri bukan dari organisasi ataupun dari pesantren, “kami punya inisiatif sendiri, memang teman-teman bilik C/06 yang mengeluarkan biaya, semua menghabiskan biaya Rp. 50.000.,” tutur orang yang sering membangunkan santri saat hadiran shalat jamaah itu.
Menurut Masyhuri Drajat, kegiatan santri selagi bermanfaat itu harus difasilitasi, karena alasan demi kreativitas ketua pengurus asal Gapura itu merasa peduli terhadap para santri yang memperingati 17 Agustus-an, “ya mereka sebenarnya butuh wadah, kerena itu saya beri mereka uang untuk memeriahkan di semua kompleks yang ada di Lubangsa biar yang lain juga berpartisipasi” tuturnya saat ditemui di Kantor Pesantren.
Penulis: Ahmad Warits
Editor: Misbahul Munir